RSOL, Rakyatsulutonline.com — Kabar gembira. Bola liar siapa yang bakal menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Rektor Universitas Negeri Manado (Unima), setelah masa jabatan Prof Dr Deitje A Katuuk MPd berakhir tanggal 8 September 2024.
Dalam press release yang diterima Rakyat Sulut (Grup RSOL). Akhirnya, terjawab manis bagi Sulawesi Utara, khususnya Civitas Akademika Unima.
Prof Dei, sapaan akrab Rektor Unima Periode 2020-2024 itu, kembali diberikan kepercayaan dan amanat oleh Presiden RI Joko Widodo melalui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim untuk melanjutkan masa jabatan sebagai Rektor Unima.

Sebagai amanat Nadiem Makarim tersebut, tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Nomor: 89815/M/06/2024 tentang perpanjangan masa jabatan Rektor Unima.
“Bahwa menggigat hingga saat ini Unima masih dalam melaksanaan proses pemilihan rektor periode tahun 2024-2028, maka perlu memperpanjang masa jabatan Prof Dr Deitje A Katuuk MPd, sampai denga dilantiknya Rektor Unima definitif,” tulis Nadiem Anwar Makarim.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Humas Unima Drs Titof Tulaka SH MAP membenarkan Surat Keputusan Mendikbud tersebut.
“Iya benar. Jabatan Rektor Unima Prof Dr Deitje A Katuuk MPd diperpanjang sampai dengan dilantiknya rektor definitif. Jadi, bukan sebagai Plt, tetapi diperpanjang. Artinya, tugas dan fungsinya sama dengan rektor definitif,” ujar Titof, Rabu siang (11/9).
Sementara untuk Panitia Pilrek, lanjut Tulaka. Senat Unima sudah memutuskan komposisi panitia pemilihan rektor periode tahun 2024-2028. “Yang pastinya panitia sudah akan mulai bekerja sesuai tugas dan kewenangannya. Kita tunggu saja tahapan-tahapannya nanti,” tegas mner Titof sapaan akrabnya.
Untuk diketahui, dalam proses Pemilihan Rektor (Pilrek) Unima sudah menghasilkan tiga nama Calon Rektor Unima, yakni Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr Joseph Philip Kambey SEAk MBA (14 suara), Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Orbanus Naharia MSi (13 Suara), Kepala LP3M Dr Patricia M Silangen SPd MSi (10 Suara). Namun demikian, informasi yang dirangkum proses dan hasilnya kembali disoal. Bahkan, terkonfirmasi Senat Unima sudah membentuk kepanitiaan baru untuk pemilihan rektor.(but)