Rakyat Sulut, Jakarta — Presiden Prabowo Subianto menegaskan, pendidikan menempati peringkat teratas dalam belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia.
Dia meyakini, dalam pembangunan suatu bangsa (nation building), pendidikan adalah satu-satunya jalan menuju keberhasilan suatu negara. Prabowo kemudian membandingkan APBN Indonesia dengan APBN negara lain, yang memiliki prioritas berbeda.
“Banyak negara, karena merasa terancam, karena masalah geopolitik, karena bersaing keras dengan bangsa-bangsa lain, justru menempatkan pertahanan di posisi paling atas dalam APBN. Misalnya Amerika Serikat dan India,” ujar Prabowo dalam acara Peluncuran Mekanisme Baru Tunjangan Guru ASN Daerah Langsung ke Rekening Guru di Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Lebih khusus, Prabowo menyoroti India, yang menurutnya cukup banyak menghadapi berbagai masalah berat seperti Indonesia. Jumlah penduduknya pun kini terbanyak di dunia: 1,44 miliar. Mengungguli China, yang berpenduduk 1,43 miliar jiwa.
“India menempatkan pertahanan di urutan paling atas. Yang kedua dalam APBN mereka adalah makan bergizi untuk rakyatnya. Baru setelah itu, pendidikan dan sebagainya,” ujar Prabowo.
“Sementara kita menempatkan pendidikan di paling atas. Kita mengerti dan sadar, tantangan yang kita hadapi tidak ringan,” lanjutnya.
Prabowo membeberkan, tantangan terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia adalah korupsi, yang mengakibatkan kebocoran. Serta mengakibatkan sumber daya kita tidak sampai ke rakyat yang paling memerlukan.
“Sekolah-sekolah kita, masih banyak sekali yang perlu perbaikan. Karena itu, begitu menerima mandat sebagai Presiden, saya dengan pembantu-pembantu saya bertekad untuk berusaha sekeras mungkin, dengan segala daya, untuk mencapai pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi,” pungkas Prabowo.(*adm)