Rakyatsulutonline.com, Manado – Upaya mengoptimalkan anggaran melalui kebijakan efisiensi. Pasalnya mulai dirasakan dampaknya oleh pelaku usaha, seperti resto & cafe di Bandara Sam Ratulangi Manado.
Seperti dikatakan oleh Angky Martin, pemilik salah satu lapak di Bandara Sam Ratulangi, ketika bercakap – cakap dengan Harian Rakyat Sulut (Grup Rakyatsulutonline.com), Senin (13/10/2025).
Menurutnya, pihaknya cukup terdampak dengan kebijakan efisiensi anggaran. “Pendapatan atau pemasukan kami akhir-akhir ini tidak stabil. Bahkan, tak capai sesuai target,” ujar Angky dengan nada sedikit kesal.

Lanjut Martin, sepihnya lalu lintas manusia di Bandara Sam Ratulangi akhir-akhir ini membuat dirinya cemas akan masa depan usaha. “Kami ini kan ditarget oleh Angkasa Pura. Minimal pendapatan sebulan Rp 100 juta. Karena ada setoran ke Angkasa Pura maupun Dispenda setempat. Setorannya 10 persen pendapatan ke Angkasa Pura. Jika tak tercapai kami tetap setor Rp 10 juta. Sebab, ini setoran minimal,”urai pria berdarah Sangihe ini.
Dia berharap pemerintah bisa melakukan kebijakan maupun program yang bisa menarik orang-orang masuk Sulut lewat jasa bandara.
“Salah satu program yang bisa menarik orang untuk mengunjungi Manado. Lewat iven-iven skala nasional maupun internasional. Itu potensi lapak kami terisi, banyak pengujungnya,” kunci Martin.(tr-09/but)
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Sulut Cetak, Halaman 1, edisi Rabu 15 Oktober dengan judul “Resto & Cafe Bandara Sam Ratulangi Mulai Kena Dampak Kebijakan Efisiensi Anggaran”.