Februari 16, 2025
Bolmong Raya Manado Pilkada

1,9 Juta Pemilih Tentukan Nasib Sulut Hari Ini, Banyak yang Harap-harap Cemas

RSOL, rakyatsulutonline.com – Tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, yang dinanti-nanti oleh jutaan masyarakat Sulawesi Utara akan berlangsung esok, Rabu 27 November 2024.

Tentunya, penantian menuju hari “H” akan memberikan kegelisahan tersendiri bagi sebahagian orang. Sehingga, suasana menjadi harap-harap cemas menantikan siapa yang akan unggul dalam kompetisi pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara nantinya.

Pengamat Politik Muharto mengatakan bahwa perilaku pemilih yang sulit ditebak. Suhu politik kali ini sangat hangat dengan dinamika yang sulit diprediksi. Perilaku pemilih apalagi, sulit ditebak sehingga meningkatkan derajat cemas bagi para kontestan.

banner

“Semakin mendekati hari H, perilaku pemilih semakin liar. Ini menunjukan inkonsistensi antara persepsi dan tindakan mereka. Memang politik bermain dengan variable yang dinamis, sehingga setting dan konstalasi politik dapat berubah sewaktu-waktu yang mengakibatkan perubahan arah respon masyarakat,” ujarnya, Senin (25/11) malam.

Dia menguraikan bahwa secara teoritis, perilaku pemilih merupakan hasil interaksi antara faktor dalam diri dan faktor di luar diri.

“Interaksi faktor-faktor tersebut dapat membentuk perilaku pemilih yang rasional, pragmatis dan transaksional. Perilaku pemilih ini sangat sulit ditebak karena dapat berubah setiap saat sampai di bilik TPS,” jelas Rektor Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK) ini.

Untuk itu, lanjut Muharto, dalam pandangannya pilkada merupakan perbaikan sistem politik dari tradisional ke demokratisasi. Dalam system demokrasi ini, masyarakat diberi kedaulatan secara adil untuk menentukan siapa yang layak menjadi pemimpinnya selama lima taun ke depan.

“Sebagai bentuk penghargaan terhadap sistem demokrasi, sebaiknya kita menyambut sistem demokrasi ini dengan berpartisipasi menyalurkan hak pilih ke bilik TPS. Golput tidak mencerminkan perilaku yang baik, karena mengabaikan kedaulatan dan merupakan perilaku apatis. Para pejuang terdahulu, harus mengangkat senjata, berlumur darah dan hidup penuh tekanan dan ancaman kematian. Saat ini, masyarakat tidak lagi mengangkat senjata untuk berperang, tetapi hanya diminta meluangkan waktu menyalurkan hak pilih dengan tertib secara objektif,” jelasnya.

Dia menegaskan, gambaran masa depan Sulawesi Utara ke depan, esok ditentukan. Sebab, katanya, ini merupakan hari kedaulatan rakyat dalam menentukan calon kepala daerah Sulawesi Utara lima tahun ke depan.

“Esok itu, bukan akhir perjuangan yang memberi Kesimpulan kandidat terpilih yang selama ini mengisi ruang penasaran publik. Namun kehadiran masyarakat di TPS menjadi peristiwa saklar yang menentukan arah pembangunan Sulut lima tahun ke depan,” kata Muhar, sapaan akrabnya.

Dia menjelaskan bahwa Sulawesi Utara merupakan daerah dengan kekayaan sumber daya alam melimpah rua di darat, laut dan perut bumi. Selain itu, daerah yang dijuluki nyiur melambai ini memilik potensi kawasan industry yang butuh sentuhan tangan terampil dan inovatif. Sehingga, Sulut membutuhkan pemimpin dengan kemampuan konseptual yang mampu mendesain kebijakan dan peta pembangunan di semua sektor produktif.

“Pemimpin ke depan harus memiliki kemampuan operasional yang mampu menerjemahkan RPJPN dan RPJPD ke dalam periode Renstra kepemimpinannya. Dengan demikian, di harapkan Sulut ke depan dapat menjadi daerah yang protektif bagi masyarakat, daerah dengan kultur bisnis dan ekspor, dan daerah yang mandirian, sejahtera dan bahagia,” kunci Muharto.

Sebelumnya, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulut Meidy Y Tinangon menegaskan bahwa masa tenang tidak ada lagi aktivitas kampanye.

“Kami menghimbau Paslon, Tim Kampanye, Parpol, relawan dan masyarakat untuk tidak lagi melakukan aktivitas kampanye,” pinta MYT sapaan akrabnya.

Dia mengajak semua pihak ambil bagian mensukseskan pesta demokrasi Pilkada serentak Tahun 2024 ini.

“Mari jaga keamanan, kerukunan dan kedamaian. Jangan lupa gunakan hak pilih tanggal 27 November. Mari wujudkan pilkada luber dan jurdil,” demikian Meidy.

Demikian juga dikatakan Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh bahwa masa tenang merupakan waktu penting untuk memberikan kesempatan bagi pemilih merenungkan pilihannya tanpa gangguan aktivitas kampanye.

“Kepada pasangan calon (Paslon), tim kampanye dan relawan untuk secara mandiri menertibkan atribut dan Alat Peraga Kampanye (APK). Hal itu agar semua pihak menghormati masa tenang yang berlangsung hingga hari pemungutan suara pada 27 November 2024. Ini adalah bagian dari tanggung jawab moral untuk menciptakan Pilkada yang tertib,” tegas Mewoh.(jux/red)

Artikel ini tayang di Rakyat Sulut (Media Cetak/Koran), Halaman 1, edisi Selasa, 26 November 2024 dengan judul “1,9 Juta Pemilih Tentukan Nasib Sulut Besok” dan sub judul “H-1, Banyak yang Harap-harap Cemas”.

 

Postingan Lainnya

Bawaslu RI Warning Jajaran Sigap Tanggani Dugaan Pelanggaran Pilkada 2024, Puadi: Netralitas Adalah Kunci

admin-rsoldotcom

Virgina Olii Anggap Silahturrahmi Balon NK-STA dan Brani Hanya Reuni Keluarga

admin-rsoldotcom

FKUB Kotamobagu Take Over Pembayaran Insentif Petugas Agama, Desember 2024 Tak Tertata

admin-rsoldotcom

Tinggalkan komentar