Februari 16, 2025
Minahasa Raya

Minahasa Urutan ke-14 Indeks Resiko Bencana Tertinggi

RSOL, rakyatsulutonline.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa melaksanakan kegiatan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana.

Pelatihan bertempat di Sumaru Endo, Remboken, Minahasa. Kegiatan dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Minahasa Dr Noudy RP Tendean Sip M Si, yang diwakili Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lona Wattie STTP MAP, Kamis (31/10).

Giat tersebut menghadirkan narasumber Mercy MF Rampengan SPi MApp Sc PhD dan Ketua Pers Minahasa Kely Korengkeng serta Kaban BPBD Minahasa Lona Wattie SSTP MAP. Kegiatan berlangsung pada Pukul 10.00 Wita.

banner

Kegiatan diikuti para kuli tinta yang terdiri dari berapa Organisasi Pers di Kabupaten Minahasa diantaranya, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Serikat Pers Repoblik Indonesia, (SPRI), Ikatan Wartawan Online (IWO), Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) serta Aliansi Wartawan Minahasa (AWAM).

Membuka kegiatan ini, Kaban BPBD Lona Wattie atas nama Bupati Minahasa menyampaikan terima kasih atas keikut sertaan Jurnalis Minahasa pada kegiatan ini.

“Kita ketahui bersama bahwa semua bencana alam yang terjadi di daerah ter expose dengan baik di Media masa, dan pemberitaannya tertinggi di Sulawesi Utara,ini karna kesadaran diri dari para kuli tinta sebagai Garda Terdepan pada Penanggulangan Bencana,” ujar Lona.

Narasumber Mercy Rampengan dalam materinya menyampaikan bahwa pencegahan bencana memiliki 3 inti sari yang harus dilalui, diantaranya yang pertama adalah kesiapsiagaan, yang kedua adalah kewaspadaan dan yang ketiga adalah pendidikan atau ilmu pengetahuan tentang bencana.

Belajar dari sejarah bahwa Minahasa pernah melalui bencana hebat di tahun 1845 yang meruntuhkan 500 unit rumah di Kecamatan Kakas serta puluhan jiwa korban manusia.

“Minahasa tidak sedang baik- baik saja. Sebab, kejadian bencana alam biasanya berulang tanpa sepengetahuan kita, ” ujar Mercy.

Ditambahkan Mercy, jurnalis adalah corong dan garda terdepan dalam memberikan informasi kepada masyarakat agar kesiapsiagaan dan kewaspadaan tercipta dalam kehidupan masyarakat.

“Hukum tertinggi di dunia adalah mengenai keselamatan umat manusia, dan ini harus dijadikan suatu prioritas di Kabupaten Minahasa,” tegasnya.

“Kabupaten Minahasa memiliki urutan ke-14 pada indeks risiko bencana tertinggi, dan ini perlu diseriusi oleh kita semua,” tutupnya.(yud)

Artikel ini tayang di Rakyat Sulut (Media Cetak/Koran), Halaman 1, edisi Jumat, 1 November 2024 dengan sub judul “Dari Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana”, dan judul “Kabupaten Minahasa Urutan ke-14 Indeks Resiko Tertinggi”.

 

Postingan Lainnya

Tim Dosen Unima Ciptakan Mesin Pengupas Sabut dan Batok Kelapa

admin-rsoldotcom

Cakada Berebut 254.783 Suara di Minahasa

admin-rsoldotcom

Rakyat Sulut Tunaikan Hak, Pengamat Goinpeace dan Muharto : Jangan Gadaikan Dengan Politik Transaksional

admin-rsoldotcom

Tinggalkan komentar