RSOL, rakyatsulutonline.com – Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) melalui Lembaga Pengabdian dan Penelitian Kepada Masyarakat (LPPM). Berupaya mendorong terciptanya lingkungan bersih dan kebutuhan air terpenuhi di tengah-tengah masyarakat.
Hal tersebut seperti dilakukan oleh Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Klaster III (tiga). Dimana PKM-K3 ini melaksanakan penyuluhan kebutuhan air bersih dan kebersihan lingkungan serta drainase pada kelompok ibu-ibu Rumah Tangga (RT) 3 dan RT 4 Kelurahan Watulambot, Kecamatan Tondano Barat, Kabupaten Minahasa.
Ketua Tim Ir Sisca V Pandey MT mengatakan bahwa pihaknya menemukan permasalahan di lapangan terhadap kondisi lingkungan yang tidak sehat. Hal itu dikarenakan sampah yang tidak diperhatikan, dan juga tidak diolah dengan baik.

“Ketika kita abai terhadap kebersihan lingkungan. Maka menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Lingkungan yang tidak sehat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit,” ujar Sisca di Tondano, kepada RSOL (Grup Rakyat Sulut), Rabu (13/11/2024).
Lanjut Sisca, permasalahan lainnya soal pelayanan air minum yang tidak baik atau macet. Alhasil menyebabkan permasalahan sulit mendapat air untuk kebutuhan keluarga. Drainase sebagai tempat jalannya air, saat sekarang menjadi tempat sampah yang menyebabkan penyumbatan saluran air maupun gorong gorong dan mengakibatkan banjir pada musim hujan, serta timbunan sampah.
“Permasalahan mitra adalah bagaimanakah mengelolah lingkungan yang baik, sehingga tercipta kehidupan masyarakat yang bersih dan sehat lingkungannya. Kebutuhan air harus dipenuhi setiap hari. Sementara pemerintah lalai memperhatikan kebutuhan masyarakat. Permasalahan ini yang menjadikan pelaksanaan PKM ini penting untuk dilaksanakan,” urainya.
Dia menegaskan, solusi pelaksanaan PKM ini berupa memberikan penyuluhan kepada kelompok ibu-ibu rumah tangga. Kelompok tersebut juga akan mempraktekkan bagaimana mengelolah dan membersihkan lingkungan mereka tinggal.
“Penyuluhan dilaksanakan dari Mei sampai Agustus 2024. Dari permasalahan tersebut, maka solusi yang ditawarkan adalah harus secara terjadwal melalakukan kerja bakti. Ini untuk membersihkan lingkungan masing-masing termasuk membersihkan saluran saluran air yang ada,” tegas istri terkasih Man Tojo Rambitan ini.
Dia juga menuturkan bahwa rencana kegiatan yang diusulkan berupa penjelasan atau penyuluhan, dan juga diskusi kepada masyarakat melalui penyuluhan secara langsung. Selain itu, lanjut Sisca, terdapat beberapa metode pelaksanaan PKM. Pertama, pihaknya menjelaskan kepada kelompok ibu-ibu yang ingin ikut dalam program. Bagaimana cara mengusahakan dan mengerjakan lingkungan yang bersih dan sehat serta pengelolaan kebutuhan air. Kedua, kesediaan mitra dalam PKM. Ketiga, kesepakatan antara tim PKM dengan mitra kelompok ibu-ibu dan pemerintah Kelurahan Watulambot. Keempat, jadwal pelaksanaan. Kelima, pelaporan pelaksanaan PKM, dan keenam, ke publikasi hasil PKM.
“Hasil yang didapatkan dari pelaksanaan PKM adalah pemahaman masyarakat terhadap kebersihan lingkungan yang sehat. Tujuan utama adalah bagaimana meningkatkan masyarakat dapat menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Selain itu, bagaimana mengupayakan kebutuhan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Hasil yang diperoleh dalam penyuluhan yaitu pertama, kebutuhan air bersih bisa terpenuhi dan kedua, kebersihan lingkungan serta drainase bisa dipelihara. Secara umum hasil yang diperoleh adalah lingkungan yang bersih dan kebutuhan air terpenuhi,” demikian Pandey.
Untuk diketahui, Tim Pengusul terdiri dari Ketua Tim Ir Sisca V Pandey MT (NIP : 196508201993032001). Anggota Tim yaitu Ir Hans Tumaliang MT (NIP: 196309081994031001) dan Dr Ir Sofia Wantasen MSi (NIP : 196309251989032001). Selain itu, mahasiswa yaitu William Adiputra Austin (NIM : 230211010119), Scripturio Dwiputra Ada (NIM : 230211010096) dan Ni Made Shelomita Maheswari (NIM : 220211010099). (tr-05/but)